Belajar menulis gelombang 11
Pertemuan 17 Rabu ,08
Juli 2020
Waktu Pukul 19.00-21.00 WIB
Pemateri Joko Irawan Mumpuni
Topik Proses
menerbitkan Buku Ajar
Peresume Agung Harjanto A.Md
Menerbitkan
Buku
Pada
kesempatan kali ini jika waktu cukup setidaknya
akan disampaikan 3 paparan :
ü Paparan pertama “ Writing Preneurship ( Menulis Buku
Yang Diterima Penerbit)”
ü Paparan kedua “ Menulis Buku Ajar”
ü Paparan ketiga “ Teknik Menulis Buku “
Sebagai guru setidaknya ada beberapa tujuan
menerbitkan buku. Dari pengalaman bertemu dengan banyak penulis, rata-rata
adalah berorientasi pada profit, ingin mendapatkan royalty yang besar.Ada juga
yang berorientasinya bukan pada uang, tetapi pada Nirlaba (pengabdian). Juga
ada tujuan lain untuk promosi diri, untuk branding. Kalau Akademisi, Dosen
terutama biasanya sangat bersemangat untuk menulis buku karena memang untuk
memenuhi regulasi, untuk kenaikan pangkat.
Berdasarkan gambar diatas, terkait
dengan tulis menulis , saat ini kita berada di posisi mana?...perhatikan tangga
yang paling bawah, tertulis I won’t do it ( saya tidak ingin menulis). Dan
disini tidak mungkin kita tidak mau menulis karena telah ikut group belajar
menulis. Atau sedikit naik ke atas I Can’t Do It, Guru rata-rata sudah pernah
kuliah, kalau kuliah rata-rata pernah bikin laporan , sudah pernah bikin
skripsi, sehingga ketika membuat laporan
atau skripsi sudah bisa dikatakan bisa menulis. Tetapi kenapa tidak berkembang
, tidak keluar produk-produk baru, iya karena ada persoalan-persoalan lain.
Mudahan-mudahan sampai jam 21:00 bapak Ibu sudah ada di tangga paling atas,”Ya,
saya akan menulis dan menghasilkan buku untuk diterbitkan”.
Gambar diatas sering disebut
ekosisitem industry buku, kata industry merujuk pada kata ekosistem. Ekosistem
berasal dari kata ekonomi, ekonomi ujung-unungnya adalah uang. Artinya penerbit
itu termasuk penerbit Andi adalah Perusahaan,profitable, yang mencari
keuntungan untuk bertahan hidup semua karyawannya. Penerbit itu rata-rata bukan
lembaga Nirlaba yang tidak mencari keuntungan, tetapi mencari keuntungan.
Artinya tidak sembarangan menerbitkan buku yang tidak yakin buku yang
diterbitkan itu akan mendatangkan keuntungan.
Dari gambar Industry Buku jika
diringkas, ada empat bagian atau empat komponen atau empat stake holder . Yang pertama, ada yang disebut dengan
penerbit, ada yang disebut penyalur, ada yang disebut dengan pembaca, dan
kemudian ada yang disebut penulis. Yang disebut pembaca istilah industrinya
disebut pasar atau pembeli. Kemudian siapa pelaku industrinya ?.Berarti ada
tiga, penulis, penerbit dan penyalur. Jika satu judul buku dianggap satu buah
proyek,Siapakah yang mendapat keuntungan rupiah paling banyak ?.Penerbitnya,
penyalurnya atau penulisnya. Sebagai contoh buku itu berharga 100 ribu di toko
buku sebetulnya took buku sebagai distributor sudah minta 30 ribu bahkan lebih,
berarti adalah minimal untuk distributor 30 %, untuk penulisnya 10 ribu atau 10
%, sisanya dikelola oleh penerbit untuk ongkos produksi, ongkos SDM, promosi
dan lain sebagainya. Maka sisanya tidak banyak hanya 2%-3% per satu buku.
Kenapa penerbit bisa bertahan lama? Karena untungnya memang 2-3% tapi buku yang
diterbitkan sudah ribuan , jadi pengalinya banyak. Tapi kalau buku itu tidak
laku, maka yang menanggung adalah penulis.
Untuk proses naskah menjadi buku,
bayangkan saja Bapak Ibu mempunyai naskah , pasti punya pikiran akan
diterbitkan melalui penerbit manapun termasuk penerbit Andi. Langkah pertama
yang harus dilakukan adalah :
1.
Mengirimkan naskah
ke penerbit
2.
Oleh penerbit
dinilai,direview,bukan untuk menghakimi, bukan untuk merendahkan naskah itu,
tetapi hanya di evaluasi dengan pertanyaan besar apakah naskah tersebut jika
dijadikan buku laku atau tidak.
3.
Setelah
naskah diterima, diminta softcopy kemudian penulis diminta tanda tangan
perjanjian, bagaimana kalau ditolak , ya dikembalikan.Bolehkah mengirimkan
naskah lewat email , ya boleh. Kami sarankan mengirimkan naskah dicetak hard print supaya aman,cukup di kertas ,
separo bab saja, daftar isi harus lengkap, judul, kemudian cv penulis harus
ada, dan synopsis harus ada. Dari situ penulis sudah bisa memutuskan diterima
atau tidak.
4.
Ada proses
editing dan setting, Sejelek apapun naskah akan di edit karena penerbit
mempunyai editor, judul biasanya usulan dari penulis dan domodifikasi dari
penerbit.
5.
Sebelum di
cetak massif, penerbit akan memberikan naskah yang sudah jadi buku diberikan
kepada penulis untuk koreksi akhir atau proving agar ketika dicetak massif
penerbit tidak ada kesalahan yanf fatal.Setelah dikoreksi penulis dikembalikan
kepada penerbit untuk koreksi seperlunya, kemudian dibuatlah plat untuk membuat
cetakan secara massif di mesin pencetak.
Setelah
berhasil membuat karya membuat tulisan, kemudian terbit, diedarkan ke seluruh Indonesia
bahkan ke seluruh dunia. Penulis akan mendapatkan kepuasan, reputasi, karir akan cepat naik, uang.
Naskah
seperti apa yang diterbitkan :
ü Tema tidak popular tetapi penulis popular, diterbitkan
karena yang dijual reputasi penulisnya
ü Tema popular penulisnya popular, bukunya luar biasa ,
bisa laris manis keuntungan besar
ü Tema popular penulis tak popular, ini pilihan bagi
pemula , karena tema popular kemungkinan akan diterbitkan oleh penerbit
ü Tema tidak popular penulis tak popular, ini yang tidak
diterbitkan oleh penerbit
Reputasi penulis bisa dicari lewat
google scholar atau google cendikia, kalau itu akademisi apalagi dosen atau
guru yang mempunyai akun google scholar itu lebih disukai,karena karya tulisnya
semua bia diuji di pasar, pasar dunia yaitu dilihat dari jumlah sitasi, sitasi
adalah yang dikutip dari penulis lain
dari karya tersebut.
Bagaimana menentukan oplah, Berikut
kwadran kategori naskah :
Bagaimana pengaruh produktivitas dan
kualitas, Berikut kwadran Kategori penulis :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar